Artikel Terbaru
WASPADA….!!!! Bencana Mengancam di Bulan BALAE..!
by smp n 1 kwadungan on Nov.22, 2009, under Bijuma'h
Bulan Safar juga diyakini sebagai bulan balae (bala bencana). Keyakinan ini sudah terpatri dengan kuatdalam benak masyarakat Sunda. Di bulan ini turun 70.000 penyakit untuk satu tahun ke depan. Berbagai musibah dan bencana juga banyak muncul di bulan ini. Lihat saja berbagai bencana yang saat ini terus melanda beberapa daerah di Indonesia, menurut beberapa kalangan Sunda tradisional itu merupakan pertanda akan kebenaran mitos tersebut.
Mitos bulan bencana ini juga diperkuat dengan cerita tentang sejarah kehancuran masyarakat tempo dulu. Sejak jaman dahulu bencana senantiasa diturunkan di bulan Safar. Tuhan telah menghukum kaum yang tidak beriman seperti Kaum Ad dan Tsamud pada bulan ini.
Namun puncak dari semua masa turunnya bencana terjadi pada hari Rebo wekasan yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar. Oleh karenanya untuk melindungi diri & keluarga dr berbagai balae tersebut masyarakat Sunda melakukan sedekah & ritual tolak bala. Dengan bersedekah kepada fakir miskin mereka meyakini bala bencana akan menjauh & mereka terbebas darinya.
Sedangkan ritual tolak bala dilangsungkan dengan cara memanjatkan doa & mandi di pantai, sungai atau tempat” keramat tertentu unutk membuang sial.Di Cirebon ritual mandi Safar ini di kenal dengan ngirab. Sekalipun ritual mandi ini sudah terkikis jaman dan semakin jarang dilakukan masyarakat tapi ritual memanjatkan doa penolak bala di malam Rebo wekasan masih tetap dijaga & diamalkan.
Mitos bulan bencana ini juga diperkuat dengan cerita tentang sejarah kehancuran masyarakat tempo dulu. Sejak jaman dahulu bencana senantiasa diturunkan di bulan Safar. Tuhan telah menghukum kaum yang tidak beriman seperti Kaum Ad dan Tsamud pada bulan ini.
Namun puncak dari semua masa turunnya bencana terjadi pada hari Rebo wekasan yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar. Oleh karenanya untuk melindungi diri & keluarga dr berbagai balae tersebut masyarakat Sunda melakukan sedekah & ritual tolak bala. Dengan bersedekah kepada fakir miskin mereka meyakini bala bencana akan menjauh & mereka terbebas darinya.
Sedangkan ritual tolak bala dilangsungkan dengan cara memanjatkan doa & mandi di pantai, sungai atau tempat” keramat tertentu unutk membuang sial.Di Cirebon ritual mandi Safar ini di kenal dengan ngirab. Sekalipun ritual mandi ini sudah terkikis jaman dan semakin jarang dilakukan masyarakat tapi ritual memanjatkan doa penolak bala di malam Rebo wekasan masih tetap dijaga & diamalkan.
Diberdayakan oleh Blogger.
Potret Pendidikan Di Pedalaman
Tidak seperti sekolah-sekolah pada umumnya, ada gedung yang kokoh, meja-kursi, serta anak-anak dan guru berseragam lengkap dengan sepatu, Tempat belajar kami lebih menyerupai tempat bermain. Kami bersekolah di tempat yang beratapkan langit. Ruang yang ada hanyalah saung-saung dari bambu, dan kami duduk beralaskan bumi. Anak-anak dan guru tidak ada yang memakai seragam dan kebanyakan hanya memakai sandal jepit.Topi yang kami pakai adalah caping.Tetapi dengan keceriaan kamimulai belajar menatap masa depan yang jauh lebih baik
__________________________________________________________________________________________
VISI MISI SMPN 1 KWADUNGAN
VISI SMP NEGERI 1 KWADUNGAN
UNGGUL DALAM MUTU, BERBUDI PEKERTI LUHUR, TERAMPIL, BERIMAN DAN BERTAQWA
MISI SMP NEGERI 1 KWADUNGAN
MENGEMBANGKAN KURIKULUM PENDIDIKAN
MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG NYAMAN DAN SEHAT
MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR WARGA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Labels
- Bijuma'h (5)
- Cerita Humor (1)
- Gallery Photo (1)
- Kumpulan Puisi (6)
- News (1)
- OSIS (2)
- PMR (1)
- Pramuka (3)
- UKS (1)
No Info |
No Info |
A |