Demo Blog

DERITA SI KAKI

by smp n 1 kwadungan on Nov.22, 2009, under

DERITA SI KAKI

Kun fa yakun ………..

Itulah kebesaran ALLAH ,
Semua yang ada didunia ini pasti dapat saja terjadi karena Allah
telah menghendaki.Begitu pula dengan nasib “Risky”si gadis kecil yang cacat sejak lahir ini dan hanya berkaki satu.

Kejam kehidupan ini…..?mungkin di balik kejanggalannya,ada rahasia yang tersimpan. Sungguh malang nasib risky dan dengan kakinya yang cacat Ia juga harus menerima keadaan hidup yang kurang beruntung, Hanya untuk mencari sesuap nasi untuk Ia
makan ,,Ia rela memungut sampah di bantaran sungai agar bisa mendapatkan uang untuk membelinya.
“Masih beruntung kita teman,ALLAH memberikan organ tubuh yang sempurna dan kehidupan yang layak” Ingatlah,jika kamu menjadi risky apa yang akan kamu rasa…Akankah kamu menangis?
SubekhanaALLAH ….. memang kekar pendirian dan semangat risky,walau hanya berkaki satu ,Ia juga sangat selalu bersemangat dan ingin sekali untuk menjadi orang yang berguna untuk siapa saja…meski Ia harus berjuang mati matian saat pulang dan pergi sekolah untuk menempuh perjalanan yang sangat jauh dan hanya menggunakan alat bambu sebagai pengganti kakinya.
Tapi,,, kini semua apa yang Ia citakan dan Ia inginkan berhasil Ia wujudkan dan itu semua karena berkat ALLAH S.W.T yang memberikannya sebuah kemampuan yang lebih dan luar biasa,yakni’Ia sangat berbakat di bidang seni”.
Hingga Ia mampu mengharumkan nama sekolahnya dengan sejuta prestasi yang Ia dapatkan.
Teman….Hidup itu adalah perjuanganmu?????
So……….jika si gadis kecil “Risky” yang tak diberi organ kurang sempurna ini mampu jalani kehidupan dan selalu bangkit.
Mengapa kita tidak……???????



By:Kris Winanti ( 8D)












more...
Diberdayakan oleh Blogger.

Potret Pendidikan Di Pedalaman

Potret Pendidikan Di Pedalaman Indonesia
Tidak seperti sekolah-sekolah pada umumnya, ada gedung yang kokoh, meja-kursi, serta anak-anak dan guru berseragam lengkap dengan sepatu, Tempat belajar kami lebih menyerupai tempat bermain. Kami bersekolah di tempat yang beratapkan langit. Ruang yang ada hanyalah saung-saung dari bambu, dan kami duduk beralaskan bumi. Anak-anak dan guru tidak ada yang memakai seragam dan kebanyakan hanya memakai sandal jepit.Topi yang kami pakai adalah caping.Tetapi dengan keceriaan kamimulai belajar menatap masa depan yang jauh lebih baik

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!